Tahun 2005, saya lulus sebagai
Sarjana Ekonomi urusan Akuntansi dari sebuah Perguruan Tinggi Swasta di daerah
jatinangor. Lulus dengan nilai Cumlaude, lumayan mengobati hati orangtua yang
mungkin bangga dengan keberhasilannya. Setelah lulus, saya kemudian menjadi
asisten dosen di tempat saya kuliah, satu tahun kemudian yaitu tahun 2006 menjadi
dosen Luar Biasa di perguran tinggi tersebut dan beberapa perguruan tinggi lain di Bandung. Sampai pada akhirnya Papap
memutuskan “sudah, kamu ambil S2, teruskan karirmu menjadi dosen, sama seperti
pendahulu-pendahulumu, orangtua bahkan kakek dan buyut”.
Baiklah 2007, saya mengambil
jurusan Magister Manajemen di perguruan Tinggi yang sama. Dengan dikelilingi
teman kuliah yang saat itu sudah beranjak tua, dan saya hanya seorang diri yang
masih di bawah 25 tahun, saya lah mahasiswa termuda disana. Teman-teman saya
kebanyakan dari pegawai pemerintahan. Meskipun tak jarang seorang
wirausahawan. Tak butuh waktu lama, 2
tahun kurang, cukup bagi saya untuk mengambil program tersebut, sampai pada
Maret 2009 saya menyelesaikan sidang tesis saya.
Saya menikah di umur 26, yaitu
tahun 2008. Jadi, tepat pada saat saya menyusun tesis, saya sedang mengandung. Dan
ada keputusan besar lain yang saya ambil pada saat itu. Saya mendaftar menjadi
PNS di kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (Departemen Kehutanan) pada
saat itu. Dengan kondisi hamil 5 bulan saya mengikuti test. Dan dua bulan
kemudian, saya dinyatakan lulus sebagai CPNS. Saat saya menjadi mahasiswa S2,
saya tidak hanya sambil mengajar, tetapi juga berjualan berbagai macam kain
batik, kerudung ataupun baju muslim. Obsesi saya adalah bisa menjadi seorang
fashion designer. Terlalu muluk-muluk memang. Tetapi itulah hobby saya, saya
sangat menyukai fashion.
Mei 2009 saya menginjakkan kaki
saya pertama kali di kantor baru, sebagai seorang abdi negara. Sebuah keputusan
besar yang saya ambil adalah, saya harus berhenti menjadi seorang dosen. Hmm,,
sedih,,, iya,, saya sudah menyenangi profesi tersebut. Tapi mau dikatakan
apalagi, waktu tidak lagi berpihak kepada saya. Saya yang hanya lulusan S2,
tidak mungkin lagi mengajar dengan kondisi baru saja melahirkan. Dan saya tetap
harus memilih.
Hari-hari saya lalui dengan
keluarga kecil saya, sampai akhirnya tahun 2011 berhasil memiliki sebuah rumah,
dan beberapa mobil di garasi kami. Ya, hidup itu memang ada kalanya di atas ada
kalanya di bawah. Tahun 2013, saya memutuskan untuk membuka sebuah butik
pakaian muslim. Alhamdulillah mulai ramai. Pernah menjadi seorang Finalcial Planner juga. Hingga akhirnya tahun 2015, kantor suami
kolaps, ditipu sana sini. Sejumlah kendaraan kami dibawa kabur, dan pada
akhirnya rumah pun ikut terjual. Hanya Allah yang tau yang terbaik untuk kami,
inilah yang dinamakan kekayaan itu adalah ujian sekaligus cobaan bagi kami. Sehingga
kami sadar bahwa kekayaan yang sebenarnya adalah keluarga kecil kami, orangtua
kami, keluarga besar kami, yang tak pernah melepaskan dukungannnya sehingga
kami tetap kuat.
Tahun 2016 kami akhirnya pindah
rumah, dan saya pun harus pindah kantor karena kantor lama saya dibubarkan. Sedih
sekali pastinya, berpisah dengan teman-teman kerja yang sejak 2009 selalu
menemani dalam suka duka, bagaikan keluarga kedua bagi saya. Tahun 2015 sampai
sekarang masih menjadi tahun terberat bagi saya. Usaha saya di fashion ikut
menurun. Dan tepat hari ini, Selasa 22 Agustus 2017, saya memutuskan untuk perlahan
keluar dari usaha saya. Suami dan anak-anak tetap mendukung keputusan saya ini.
Alhamdulillah, saya
mempunyai
suami yang sangat sabar menghadapi saya, menghadapi kerewelan anak-anak.
Padahal
saya pun kadang tidak bisa menahan amarah ketika anak-anak mulai rewel.
Dengan
bismillah, InsyaAllah saya saat ini berusaha membantu suami dan ibu
mertua untuk ikut
terjun di bidang makanan. Suami yang sudah dari tahun 2013 memang
menekuninya,
mudah-mudahan lebih semangat lagi ketika saat ini saya ingin berusaha
membantunya. Setiap orang mempunya ceritanya masing-masing. dan inilah
cerita saya. Roda kehidupan ini terus berputar,, tinggal bagaimana kita
menyikapinya.
Perkenalkan brand kami “Tasty’s
Cookies n Pastry”
Bandung, 22 Agustus 2017

Tidak ada komentar:
Posting Komentar